Perbandingan
Sistem Fiat VS Dinar
Dewasa ini
fungsi uang sangatlah penting, adapun uang fiat atau dibilang dengan uang
kertas pada zaman sekarang yang mempuyai fungsi besar bagi masyarakat. Uang
kertas pada era sekarang digunakan sebagai alat tukar yang sah bagi masyarakat
karena kepercayaan masyarakat yang tinggi dengan fungsi dan alat tukar yang sah
bagi kehidupan ekonomi. Banyak masyarakat sekarang yang tertarik pada nilai
nominal angka pada uang kertas dibandingkan dengan uang yang berbasis pada
nilai asli pada alat tukar itu sendiri. Muncul dari sini uang yang bernilai
absolut berbasis islam yang disebut uang dinar atau bisa dibilang uang emas.
Adanya
perbandingan antara uang fiat vs uang dinar pada saat ini. Sebelum mengetahui
bagaimana perbandingan antara keduanya yang pertama yaitu harus bisa membedakan
perbedaan pokok dari uang fiat dan uang dinar. Adapun kelebihan dan kekurangan
antara uang fiat dan uang dinar. Perbedaan pokok antara kedua alat tukar ini
sebagai berikut:
1. Perbedaan
dari segi nilai intrinsik alat tukar tersebut.
a. Yang
pertama dari uang dinar, dari uang dinar sendiri merupakan uang komoditas. Uang
dinar memiliki standar uang yang benar dan beredar sesuai dengan adanya
cadangan emas yang ada di suatu Negara. Uang dinar memiliki nilai uang nominal
yang sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya apabila ada uang 1 dinar = 3, 5
gram, maka nilainya
sama dengan emas yang beratnya 3, 5 gram.
b. Yang kedua
dari uang fiat, dari uang fiat sendiri bukan merupakan uang komoditas. Uang
kertas tidak memiliki standar uang yang benar dimana uang yang beredar tidak
sesuai dengan adanya cadangan emas di suatu Negara. Uang fiat atau uang kertas
mempunyai nilai nominal yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Oleh karena
itu, uang kertas ini dalam benak masyarakat sekarang disebut sebagai uang
“kepercayaan”, yaitu nilai uang yang terdapat pada alat tukar tersebut yang
dianggap oleh masyarakat sebagai nilai mata uang pada alat tukar itu.
2. Perbedaan
dari segi peredarannya atau dari sistem beredar dari alat tukar tersebut.
a. Uang fiat
atau uang kertas mempunyai sistem yang berbeda dengan uang dinar dalam
peredarannya. Uang fiat sendiri peredarannya diatur oleh pemerintah melalui
bank sentral dimana bank sentral mengedarkan uangnya kepada institusi-institusi
atau lembaga-lembaga keuangan khusus seperti bank umum dan pasar modal agar
bisa beredar kepada masyarakat luas. Tapi kebanyakan uang beredar hanya
berkutat pada institusi-institusi tersebut sehingga didalamnya menjadi
gelembung-gelembung dimana uang tidak beredar pada yang berhak yaitu
masyarakat.
Dalam hal seperti ini
memungkinkan untuk munculnya seigniorage (perbedaan nilai yang ada pada mata
uang dengan biaya produksi uang tersebut) yang sangat terlihat dalam pencetakan
mata uang fiat. Misalnya uang yang mempunyai nilai nominal 100.000 yang dicetak
oleh bank sentral tidak sama dengan uang yang dikeluarkan untuk mencetak uang
tersebut. Bila biaya pencetakan yang dibutuhkannya adalah 20.000, maka nilai
seignioragenya adalah 80.000.
b.
Untuk uang dinar sendiri uang yang diciptakan dari
logam emas asli. Jadi memiliki standar nilai yang benar dalam unang tersebut.
Sistem peredarannya pun berbeda dengan uang fiat dan tidak sesusah uang fiat
dalam peredarannya. Dalam pencetakan uang dinar diperlukan lembaga pencetak
uang khusus uang dinar. Dari pencetakan lansung itu masayarakat dapat
menggunakan alat tukar uang fiat tersebut.
Meskipun uang dinar dianggap
sebagai alat tukar yang adil dan nilainya standar absolut, tidak menutup
kemungkinan adanya seigniorage seperti uang fiat. Misalnya dalam lembaga
pencetakan uang tersebut atas nama pemerintahan dibuat uang dinar campuran emas
dengan logam lainnya (bad money). Maka masyarakat yang paham akan hal
ini akan berinisiatif untuk menimbun emasnya dan dari situ akan timbul penipuan
atau gharar dan penipuan.
0 komentar:
Posting Komentar