Selasa, 25 Juni 2013

Perbandingan Sistem Fiat VS Dinar



Perbandingan Sistem Fiat VS Dinar
Dewasa ini fungsi uang sangatlah penting, adapun uang fiat atau dibilang dengan uang kertas pada zaman sekarang yang mempuyai fungsi besar bagi masyarakat. Uang kertas pada era sekarang digunakan sebagai alat tukar yang sah bagi masyarakat karena kepercayaan masyarakat yang tinggi dengan fungsi dan alat tukar yang sah bagi kehidupan ekonomi. Banyak masyarakat sekarang yang tertarik pada nilai nominal angka pada uang kertas dibandingkan dengan uang yang berbasis pada nilai asli pada alat tukar itu sendiri. Muncul dari sini uang yang bernilai absolut berbasis islam yang disebut uang dinar atau bisa dibilang uang emas.
Adanya perbandingan antara uang fiat vs uang dinar pada saat ini. Sebelum mengetahui bagaimana perbandingan antara keduanya yang pertama yaitu harus bisa membedakan perbedaan pokok dari uang fiat dan uang dinar. Adapun kelebihan dan kekurangan antara uang fiat dan uang dinar. Perbedaan pokok antara kedua alat tukar ini sebagai berikut:
1.      Perbedaan dari segi nilai intrinsik alat tukar tersebut.
a.       Yang pertama dari uang dinar, dari uang dinar sendiri merupakan uang komoditas. Uang dinar memiliki standar uang yang benar dan beredar sesuai dengan adanya cadangan emas yang ada di suatu Negara. Uang dinar memiliki nilai uang nominal yang sama dengan nilai intrinsiknya. Contohnya apabila ada uang 1 dinar = 3, 5 gram, maka nilainya sama dengan emas yang beratnya 3, 5 gram.
b.      Yang kedua dari uang fiat, dari uang fiat sendiri bukan merupakan uang komoditas. Uang kertas tidak memiliki standar uang yang benar dimana uang yang beredar tidak sesuai dengan adanya cadangan emas di suatu Negara. Uang fiat atau uang kertas mempunyai nilai nominal yang tidak sama dengan nilai intrinsiknya. Oleh karena itu, uang kertas ini dalam benak masyarakat sekarang disebut sebagai uang “kepercayaan”, yaitu nilai uang yang terdapat pada alat tukar tersebut yang dianggap oleh masyarakat sebagai nilai mata uang pada alat tukar itu.


2.      Perbedaan dari segi peredarannya atau dari sistem beredar dari alat tukar tersebut.
a.       Uang fiat atau uang kertas mempunyai sistem yang berbeda dengan uang dinar dalam peredarannya. Uang fiat sendiri peredarannya diatur oleh pemerintah melalui bank sentral dimana bank sentral mengedarkan uangnya kepada institusi-institusi atau lembaga-lembaga keuangan khusus seperti bank umum dan pasar modal agar bisa beredar kepada masyarakat luas. Tapi kebanyakan uang beredar hanya berkutat pada institusi-institusi tersebut sehingga didalamnya menjadi gelembung-gelembung dimana uang tidak beredar pada yang berhak yaitu masyarakat.
Dalam hal seperti ini memungkinkan untuk munculnya seigniorage (perbedaan nilai yang ada pada mata uang dengan biaya produksi uang tersebut) yang sangat terlihat dalam pencetakan mata uang fiat. Misalnya uang yang mempunyai nilai nominal 100.000 yang dicetak oleh bank sentral tidak sama dengan uang yang dikeluarkan untuk mencetak uang tersebut. Bila biaya pencetakan yang dibutuhkannya adalah 20.000, maka nilai seignioragenya  adalah 80.000.
b.      Untuk uang dinar sendiri uang yang diciptakan dari logam emas asli. Jadi memiliki standar nilai yang benar dalam unang tersebut. Sistem peredarannya pun berbeda dengan uang fiat dan tidak sesusah uang fiat dalam peredarannya. Dalam pencetakan uang dinar diperlukan lembaga pencetak uang khusus uang dinar. Dari pencetakan lansung itu masayarakat dapat menggunakan alat tukar uang fiat tersebut.
Meskipun uang dinar dianggap sebagai alat tukar yang adil dan nilainya standar absolut, tidak menutup kemungkinan adanya seigniorage seperti uang fiat. Misalnya dalam lembaga pencetakan uang tersebut atas nama pemerintahan dibuat uang dinar campuran emas dengan logam lainnya (bad money). Maka masyarakat yang paham akan hal ini akan berinisiatif untuk menimbun emasnya dan dari situ akan timbul penipuan atau gharar dan penipuan.




0 komentar:

Posting Komentar