Selasa, 25 Juni 2013

Perputaran Kegiatan Ekonomi Indonesia



Perputaran Kegiatan Ekonomi Indonesia
Pendahuluan
Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia saling membutuhkan satu dengan yang lain. Kebutuhan hidup manusia bermacammacam. Di antaranya kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian atau sandang, makanan, kesehatan, pendidikan, sarana transportasi, telekomunikasi, dan hiburan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya itu, manusia harus bekerja.
Indonesia memiliki kenampakan alam yang berbeda. Ada dataran rendah, dataran tinggi atau pantai. Kondisi alam yang beraneka ragam menyebabkan lapangan kerja beraneka ragam pula, sesuai dengan kondisi alam atau keadaan suatu daerah. Oleh karena itu dengan adanya makalah ini kita akan mempelajari kegiatan di Indonesia. Kegiatan ekonomi yang meliputi jenis dan bentuk usaha dibidang ekonomi dan kegiatan ekonomi itu sendiri, dari sini kita juga membahas bagaimana perputaran kegiatan ekonomi di Indonesia.
Pembahasan
A.    Mengenal Perputaran Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut. GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan. Adapun itu terdapat perputaran ekonomi yaitu beberapa acuan dalam perputarannya adalah[1]:
1. Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)
Seperti diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa.
Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
1.pengeluaran konsumsi rumah tangga,
2.pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis),
3.pengeluaran pemerintah, dan
4.permintaan luar negeri..
2. Pengeluaran Konsumsi
Merupakan bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari total GDP. Konsumsi dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama (durable goods) seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa (services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri dan barang /jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke Indonesia. Dalam penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan dari angka GDP.
3. Pengeluaran Pemerintah
Yang termasuk dalam pengeluaran pemerintah adalah semua pengeluaran pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN). Barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah tidak dihitung nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang konsumsi karena barang dan jasa yang diproduksi oleh pemerinatah pada umumnya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun (transer of payment) tidak dihitung dalam GDP karena pengeluaran tersebut bukan merupakan pembelian terhadap barang atau jasa yang baru diproduksi.
4. Pengelauran Investasi
Investasi adalah tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah dengan perobahan persediaan (inventory changes). Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal. Jadi investasi adalah aktifitas yang bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa dimasa mendatang. Contohnya adalah pembelian barang investasi, peralatan, dan pembangunan rumah baru. Sewa dari tumah tersebut dihitung sebagai konsumsi.
5. Permintaan Ekspor Bersih (Net Export)
Komponen terakhir dari GDP adalah net export yaitu selisih antara export dan import (X – M). Export merupakan GDP dari dalam negeri karena merupakan barang atau jasa yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri. Barang ekspor akan dibeli atau dikonsumsi oleh rumah tangga, investor, atau pemerintah negara asing sedangkan import adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing.
B.     Mengenal Kegiatan Ekonomi Indonesia
Untuk memenuhi segala kebutuhannya, manusia harus bekerja. Manusia bekerja sesuai dengan kondisi wilayah tempat tinggalnya, pendidikan maupun sesuai dengan bakat ketrampilannya. Kegiatan bekerja tersebut membentuk suatu usaha perekonomian yang berjalan di masyarakat. Dalam kehidupan dan kegiatan ekonomi sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.[2] Ketiganya saling berkaitan dan berkesinambungan. Adapun penjelasan dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut.
1. Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang yang melakukan produksi disebut produsen. Yang termasuk kegiatan produksi, antara lain periklanan, industri, dan kerajinan.
2. Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah penyebaran hasil produksi ke konsumen. Produk yang dihasilkan produsen disalurkan ke pemakai atau konsumen melalui perantara. Perantara atau orang yang menyalurkan hasil produksi ke konsumen disebut distributor. Agar proses distribusi lancar perlu adanya distributor.
3. Kegiatan Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan, baik berupa barang maupun jasa. Konsumen adalah orang yang memakai hasil produksi. Contoh kegiatan konsumsi, antara lain kegiatan menghabiskan makanan dan kegiatan menggunakan kendaraan.
C.    Analisa Perputaran Kegiatan Ekonomi Indonesia
Sebelum itu kita harus mengetahui para pelaku utama dalam perputaran perekonomian.  ide paling dasar untuk mengerti dan menguasai sistem perekonomian di suatu masyarakat atau negara adalah mengelompokan kegiatan perekonomian[3] menurut peran dan kepentingan pelaku-pelaku utama. Para pelaku utama tersebut terdiri dari:
1.      Produsen atau Pengusaha
2.      Konsumen
3.      Lembaga Perbankan dan Keuangan
4.      Badan Publik dan Pemerintah. Dalam sistem perekonomian suatu negara Lembaga Publik dan Pemerintah berfungsi untuk menjaga kepentingan masyarakat secara umum
Dalam perputaran perekonomian tidak lepas dari produksi barang dan jasa yang menyangkut dengan beberapa pelaku utama dalam perputaran ekonomi. Adapun itu terdapat 4 sektor yaitu: Perusahaan, Rumah Tangga, Pemerintah dan Luar Negeri. 
Barang-barang dan jasa-jasa yang dikonsumsi atau digunakan oleh ke-4 sektor itu tidaklah diberikan dengan gratis, tetapi ada balas jasanya berupa pembayaran bagi semua barang-barang dan jasa yang digunakan. Jadi dari perusahaan ke berbagai sektor yang lain itu mengalir barang dan jasa, dan dari ke tiga sektor ke perusahaan itu mengalir uang pembayarannya. Besarnya uang pembayaran ini sama dengan nilai (tambah) barang dan jasa. Dari manakah tiga sektor itu mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa yang mereka terima?
Rumah Tangga yang merupakan kelompok orang-orang dan lembaga-lembaga sekurang-kurangnya mempunyai tenaga orang yang dapat disumbangkan untuk bekerja. Apabila orangnya berpendidikan dan berbakat mereka juga mempunyai kewirausahaan (enterpreneurship) untuk mengorganisasi faktor produksi lain. Sebagian dari mereka juga mempunyai tanah dan modal sekurang- kurangnya modal uang. Pendeknya secara keseluruhan kelompok Rumah Tangga ini mempunyai faktor produksi.
Faktor produksi ini di sumbangkan kepada Perusahaan untuk dimanfaatkan dan diolah oleh Perusahaan-perusahaan menjadi barang-barang dan jasa-jasa. Sumbangan merekapun tentu tidak gratis, ada balas jasanya berbentuk upah dan gaji bagi tenaga, keuntungan bagi kewiraswastaan, bunga bagi modal, dan sewa bagi tanah yang semuanya merupakan pendapatan bagi sektor Rumah Tangga. Jumlah balas jasa ini sama dengan nilai faktor produksi yang disumbangkan. Dengan demikian dari Rumah Tangga ke Perusahaan mengalir faktor produksi, dan dari Perusahaan ke Rumah Tangga mengalir barang dan jasa.
Sebenamya sebagian dari factor produksi ini mengalir juga ke Pemerintah dengan balas jasa berupa gaji, dan sebagian lagi ke sektor Luar Negeri dengan balas jasa berbentuk keuntungan, gaji dan lain-lain. Jadi factor produksi Rumah Tangga ini pun mengalir ke 3 arah masing-masing dengan balas jasa yang senilai. Sektor Pemerintah mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa sebagian besar berasal dari pajak dan penghasilan lain. Akhirnya sektor Luar Negeri mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa yang diimpornya dari Indonesia dari berbagai sumber mereka sendiri.
Sebagai balas jasanya masyarakat membayar pajak. Sektor Luar Negeri juga mengirimkan barang dan jasa sebagai impor Indonesia, dan sebagai balas jasanya adalah pembayaran keluar negeri dengan devisa sebagai hasil ekspor Indonesia ke luar negeri. Demikianlah arus barang dan jasa, di satu fihak, dan uang di lain fihak, faktor produksi di satu fihak dan uang pembayarannya di lain fihak mengalir dari dan ke keempat sector ekonomi itu terus menerus tiada henti-hentinya.
Inilah perputaran mesin perekonomian yang menghidupkan kemakmuran negara dan masyarakat yang menimbulkan barang-barang dan jasa-jasa, memberikan pendapatan, pekerjaan, mengharuskan pengeluaran, dan menimbulkan pertukaran antara sektor dengan sektor.[4] Apabila mesin ini berhenti berputar, berhenti pula produksi barang dan jasa, berhenti pula arus pendapatan, menganggurlah orang-orang dan alat- alat produksi. Penghentian perputaran mesin perekonomian berarti suatu malapetaka. Makin giat perputaran ini makin besar pula kemakmuran negara. Hanya tidak boleh dilupakan bahwa makin banyak barang dan jasa yang diproduksikan belum tentu orang-orangnya makin berbahagia, belum tentu masyarakatnya makin sehat jasmani dan rohani
Penutup
kegiatan perekonomian menurut peran dan kepentingan pelaku-pelaku utama. Para pelaku utama tersebut terdiri dari:
1.      Produsen atau Pengusaha
2.      Konsumen
3.      Lembaga Perbankan dan Keuangan
4.      Badan Publik dan Pemerintah. Dalam sistem perekonomian suatu negara Lembaga Publik dan Pemerintah berfungsi untuk menjaga kepentingan masyarakat secara umum
Dalam perputaran perekonomian tidak lepas dari produksi barang dan jasa yang menyangkut dengan beberapa pelaku utama dalam perputaran ekonomi. Adapun itu terdapat 4 sektor yaitu: Perusahaan, Rumah Tangga, Pemerintah dan Luar Negeri. Ada tiga sector yang mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa yang mereka terima yaitu dari adanya factor Rumah Tangga mempunyai faktor produksi kemudian di sumbangkan kepada Perusahaan untuk dimanfaatkan dan diolah. factor produksi ini mengalir juga ke Pemerintah dengan balas jasa berupa gaji. Maka tiga sector inilah yang mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa.
Daftar pustaka
Aifin Bustanul, Formasi strategi makro-mikro ekonomi Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004) 
Soetrisno P. H, Kapita selekta ekonomi Indonesia.(Jakarta: Penerbit Andi, 1992)
Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1997)
Faisal H. Basri, Perekonomian Indonesia: tantangan dan harapan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia. (Jakarta: Erlangga, 2002)


[1] Aifin Bustanul, Formasi strategi makro-mikro ekonomi Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004)  hal 124
[2] Soetrisno P. H, Kapita selekta ekonomi Indonesia.(Jakarta: Penerbit Andi, 1992) hal 187
[3] Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1997) hal 157
[4] Faisal H. Basri, Perekonomian Indonesia: tantangan dan harapan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia. (Jakarta: Erlangga, 2002) hal 172.

0 komentar:

Posting Komentar