Perputaran
Kegiatan Ekonomi Indonesia
Pendahuluan
Manusia
adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia saling
membutuhkan satu dengan yang lain. Kebutuhan hidup manusia bermacammacam. Di
antaranya kebutuhan akan tempat tinggal, pakaian atau sandang, makanan,
kesehatan, pendidikan, sarana transportasi, telekomunikasi, dan hiburan. Untuk
memenuhi semua kebutuhannya itu, manusia harus bekerja.
Indonesia
memiliki kenampakan alam yang berbeda. Ada dataran rendah, dataran tinggi atau
pantai. Kondisi alam yang beraneka ragam menyebabkan lapangan kerja beraneka
ragam pula, sesuai dengan kondisi alam atau keadaan suatu daerah. Oleh karena
itu dengan adanya makalah ini kita akan mempelajari kegiatan di Indonesia.
Kegiatan ekonomi yang meliputi jenis dan bentuk usaha dibidang ekonomi dan
kegiatan ekonomi itu sendiri, dari sini kita juga membahas bagaimana perputaran
kegiatan ekonomi di Indonesia.
Pembahasan
A. Mengenal
Perputaran Perekonomian
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP
negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output
suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut
pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP
mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan
mengalami pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari
masyarakat yang menerima pendapatan tersebut. GDP Indonesia menurut lapangan
usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan. Adapun itu terdapat
perputaran ekonomi yaitu beberapa acuan dalam perputarannya adalah[1]:
1.
Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)
Seperti diterangkan
diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate
Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama
dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya
pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli
barang dan jasa.
Pengeluaran Aggregate
dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
1.pengeluaran
konsumsi rumah tangga,
2.pengeluaran
invesatasi oleh pengusaha (bisnis),
3.pengeluaran
pemerintah, dan
4.permintaan luar
negeri..
2. Pengeluaran Konsumsi
Merupakan
bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen
terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi
ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena
akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi
konsumsi terhadap pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari
total GDP. Konsumsi dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama
(durable goods) seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan
jasa (services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri dan barang
/jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke Indonesia. Dalam
penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan dari angka GDP.
3. Pengeluaran
Pemerintah
Yang
termasuk dalam pengeluaran pemerintah adalah semua pengeluaran pemerintah yang
diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pengeluaran
pemerintah ini tercantum dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN).
Barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah tidak dihitung nilai tambahnya
(value added) seperti halnya pada barang konsumsi karena barang dan jasa yang
diproduksi oleh pemerinatah pada umumnya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah
seperti uang pensiun (transer of payment) tidak dihitung dalam GDP karena
pengeluaran tersebut bukan merupakan pembelian terhadap barang atau jasa yang
baru diproduksi.
4. Pengelauran
Investasi
Investasi
adalah tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah
dengan perobahan persediaan (inventory changes). Tetapi transaksi saham tidak
termasuk dalam penambahan stok modal. Jadi investasi adalah aktifitas yang bisa
meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa dimasa
mendatang. Contohnya adalah pembelian barang investasi, peralatan, dan
pembangunan rumah baru. Sewa dari tumah tersebut dihitung sebagai konsumsi.
5. Permintaan Ekspor
Bersih (Net Export)
Komponen
terakhir dari GDP adalah net export yaitu selisih antara export dan import (X –
M). Export merupakan GDP dari dalam negeri karena merupakan barang atau jasa
yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri.
Barang ekspor akan dibeli atau dikonsumsi oleh rumah tangga, investor, atau
pemerintah negara asing sedangkan import adalah barang yang diproduksi di luar
negeri, berarti adalah GDP negara asing.
B. Mengenal
Kegiatan Ekonomi Indonesia
Untuk
memenuhi segala kebutuhannya, manusia harus bekerja. Manusia bekerja sesuai
dengan kondisi wilayah tempat tinggalnya, pendidikan maupun sesuai dengan bakat
ketrampilannya. Kegiatan bekerja tersebut membentuk suatu usaha perekonomian
yang berjalan di masyarakat. Dalam kehidupan dan kegiatan ekonomi sehari-hari,
kita tidak dapat lepas dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.[2] Ketiganya saling berkaitan
dan berkesinambungan. Adapun penjelasan dalam kegiatan ekonomi sebagai berikut.
1.
Kegiatan Produksi
Produksi
adalah kegiatan menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia. Orang
yang melakukan produksi disebut produsen. Yang termasuk kegiatan produksi,
antara lain periklanan, industri, dan kerajinan.
2.
Kegiatan Distribusi
Distribusi
adalah penyebaran hasil produksi ke konsumen. Produk yang dihasilkan produsen
disalurkan ke pemakai atau konsumen melalui perantara. Perantara atau orang
yang menyalurkan hasil produksi ke konsumen disebut distributor. Agar proses
distribusi lancar perlu adanya distributor.
3.
Kegiatan Konsumsi
Konsumsi
adalah kegiatan memakai atau menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan, baik
berupa barang maupun jasa. Konsumen adalah orang yang memakai hasil produksi.
Contoh kegiatan konsumsi, antara lain kegiatan menghabiskan makanan dan
kegiatan menggunakan kendaraan.
C. Analisa
Perputaran Kegiatan Ekonomi Indonesia
Sebelum
itu kita harus mengetahui para pelaku utama dalam perputaran perekonomian. ide paling dasar untuk mengerti dan menguasai
sistem perekonomian di suatu masyarakat atau negara adalah mengelompokan
kegiatan perekonomian[3]
menurut peran dan kepentingan pelaku-pelaku utama. Para pelaku utama tersebut
terdiri dari:
1. Produsen
atau Pengusaha
2. Konsumen
3. Lembaga
Perbankan dan Keuangan
4. Badan
Publik dan Pemerintah. Dalam sistem perekonomian suatu negara Lembaga Publik
dan Pemerintah berfungsi untuk menjaga kepentingan masyarakat secara umum
Dalam
perputaran perekonomian tidak lepas dari produksi barang dan jasa yang
menyangkut dengan beberapa pelaku utama dalam perputaran ekonomi. Adapun itu
terdapat 4 sektor yaitu: Perusahaan, Rumah Tangga, Pemerintah dan Luar Negeri.
Barang-barang
dan jasa-jasa yang dikonsumsi atau digunakan oleh ke-4 sektor itu tidaklah
diberikan dengan gratis, tetapi ada balas jasanya berupa pembayaran bagi semua
barang-barang dan jasa yang digunakan. Jadi dari perusahaan ke berbagai sektor
yang lain itu mengalir barang dan jasa, dan dari ke tiga sektor ke perusahaan
itu mengalir uang pembayarannya. Besarnya uang pembayaran ini sama dengan nilai
(tambah) barang dan jasa. Dari manakah tiga sektor itu mempunyai uang untuk
membayar barang dan jasa yang mereka terima?
Rumah
Tangga yang merupakan kelompok orang-orang dan lembaga-lembaga
sekurang-kurangnya mempunyai tenaga orang yang dapat disumbangkan untuk
bekerja. Apabila orangnya berpendidikan dan berbakat mereka juga mempunyai kewirausahaan
(enterpreneurship) untuk mengorganisasi faktor produksi lain. Sebagian dari mereka
juga mempunyai tanah dan modal sekurang- kurangnya modal uang. Pendeknya secara
keseluruhan kelompok Rumah Tangga ini mempunyai faktor produksi.
Faktor produksi
ini di sumbangkan kepada Perusahaan
untuk dimanfaatkan dan diolah oleh Perusahaan-perusahaan menjadi barang-barang
dan jasa-jasa. Sumbangan merekapun tentu tidak gratis, ada balas jasanya
berbentuk upah dan gaji bagi tenaga, keuntungan bagi kewiraswastaan, bunga bagi
modal, dan sewa bagi tanah yang semuanya merupakan pendapatan bagi sektor Rumah
Tangga. Jumlah balas jasa ini sama dengan nilai faktor produksi yang disumbangkan.
Dengan demikian dari Rumah Tangga ke Perusahaan mengalir faktor produksi, dan
dari Perusahaan ke Rumah Tangga mengalir barang dan jasa.
Sebenamya sebagian
dari factor produksi ini mengalir juga ke Pemerintah
dengan balas jasa berupa gaji, dan sebagian lagi ke sektor Luar Negeri dengan
balas jasa berbentuk keuntungan, gaji dan lain-lain. Jadi factor produksi Rumah
Tangga ini pun mengalir ke 3 arah masing-masing dengan balas jasa yang senilai.
Sektor Pemerintah mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa sebagian besar
berasal dari pajak dan penghasilan lain. Akhirnya sektor Luar Negeri mempunyai
uang untuk membayar barang dan jasa yang diimpornya dari Indonesia dari berbagai
sumber mereka sendiri.
Sebagai balas
jasanya masyarakat membayar pajak. Sektor Luar Negeri juga mengirimkan barang
dan jasa sebagai impor Indonesia, dan sebagai balas jasanya adalah pembayaran
keluar negeri dengan devisa sebagai hasil ekspor Indonesia ke luar negeri.
Demikianlah arus barang dan jasa, di satu fihak, dan uang di lain fihak, faktor
produksi di satu fihak dan uang pembayarannya di lain fihak mengalir dari dan
ke keempat sector ekonomi itu terus menerus tiada henti-hentinya.
Inilah perputaran
mesin perekonomian yang menghidupkan kemakmuran negara dan masyarakat yang
menimbulkan barang-barang dan jasa-jasa, memberikan pendapatan, pekerjaan,
mengharuskan pengeluaran, dan menimbulkan pertukaran antara sektor dengan
sektor.[4] Apabila
mesin ini berhenti berputar, berhenti pula produksi barang dan jasa, berhenti
pula arus pendapatan, menganggurlah orang-orang dan alat- alat produksi.
Penghentian perputaran mesin perekonomian berarti suatu malapetaka. Makin giat
perputaran ini makin besar pula kemakmuran negara. Hanya tidak boleh dilupakan
bahwa makin banyak barang dan jasa yang diproduksikan belum tentu
orang-orangnya makin berbahagia, belum tentu masyarakatnya makin sehat jasmani
dan rohani
Penutup
kegiatan
perekonomian menurut peran dan kepentingan pelaku-pelaku utama. Para pelaku
utama tersebut terdiri dari:
1. Produsen
atau Pengusaha
2. Konsumen
3. Lembaga
Perbankan dan Keuangan
4. Badan
Publik dan Pemerintah. Dalam sistem perekonomian suatu negara Lembaga Publik
dan Pemerintah berfungsi untuk menjaga kepentingan masyarakat secara umum
Dalam
perputaran perekonomian tidak lepas dari produksi barang dan jasa yang
menyangkut dengan beberapa pelaku utama dalam perputaran ekonomi. Adapun itu
terdapat 4 sektor yaitu: Perusahaan, Rumah Tangga, Pemerintah dan Luar Negeri. Ada
tiga sector yang mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa yang mereka
terima yaitu dari adanya factor Rumah
Tangga mempunyai faktor produksi kemudian di sumbangkan kepada Perusahaan untuk dimanfaatkan dan
diolah. factor produksi ini mengalir juga ke Pemerintah dengan balas jasa berupa gaji. Maka tiga sector inilah
yang mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa.
Daftar
pustaka
Aifin Bustanul, Formasi strategi makro-mikro ekonomi
Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004)
Soetrisno P. H,
Kapita selekta ekonomi Indonesia.(Jakarta: Penerbit Andi, 1992)
Dumairy,
Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1997)
Faisal H. Basri, Perekonomian Indonesia: tantangan dan
harapan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia. (Jakarta: Erlangga, 2002)
[1] Aifin Bustanul, Formasi strategi makro-mikro ekonomi
Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004) hal 124
[2] Soetrisno P. H, Kapita selekta ekonomi Indonesia.(Jakarta:
Penerbit Andi, 1992) hal 187
[3] Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1997) hal 157
[4] Faisal H. Basri, Perekonomian
Indonesia: tantangan dan harapan bagi kebangkitan ekonomi Indonesia. (Jakarta:
Erlangga, 2002) hal 172.
0 komentar:
Posting Komentar